DELAPANTOTO – Panitia Kerja (Panja) Pangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengungkap temuan terbaru terkait harga gabah di sejumlah daerah yang dilaporkan sudah melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Temuan ini menjadi perhatian serius, mengingat kestabilan harga gabah sangat mempengaruhi kesejahteraan petani dan harga beras di tingkat konsumen.
Berdasarkan hasil peninjauan di lapangan, Panja DPR mencatat harga gabah di beberapa sentra produksi padi sudah berada di atas HPP yang ditetapkan pemerintah. Kondisi ini membuat para petani senang karena mendapatkan harga jual yang lebih tinggi. Namun di sisi lain, kenaikan harga tersebut juga berpotensi menaikkan harga beras di pasaran jika tidak diantisipasi dengan tepat.
Menanggapi temuan ini, Panja DPR memberikan sejumlah catatan penting. Pertama, pemerintah daerah diminta memperkuat pengawasan rantai distribusi agar lonjakan harga tidak menimbulkan gejolak di tingkat konsumen. Kedua, Bulog diharapkan lebih aktif menyerap gabah langsung dari petani, agar stok beras pemerintah tetap aman dan mampu menahan laju kenaikan harga beras.
Selain itu, DPR juga menekankan perlunya strategi perlindungan bagi petani agar mereka tetap mendapatkan harga yang wajar, meski di tengah fluktuasi pasar. Salah satunya dengan memastikan ketersediaan pupuk subsidi dan akses pembiayaan usaha tani tetap lancar.
Panja DPR berharap pemerintah bisa menjaga keseimbangan antara harga yang menguntungkan petani dan harga beras yang terjangkau untuk masyarakat. Kolaborasi lintas sektor diharapkan dapat meminimalkan dampak negatif dari kenaikan harga gabah yang melampaui HPP.
Sumber: mediaesports.co.id
Tidak ada komentar